Pesan dari Pencinta Laut untuk Profesor Nurhasan & Profesor Maria

 🌊 Pesan dari Pencinta Laut untuk Profesor Nurhasan & Profesor Maria 🌊

Pesisir Pantai Selatan

9 Februari 2025

Profesor Nurhasan, Profesor Maria,
Dengarlah suara ombak yang berbisik di telinga,
Laut memanggil dengan gelombang yang murni,
Bukan untuk disertifikasi, bukan untuk dipetakan,
Tapi untuk dibiarkan tetap luas, tetap bebas, tetap abadi.

Kalian berkata,
"Tanah di bawah air adalah tanah."
"Maka laut pun bisa diberi Hak Guna Bangunan!"
Tapi apakah kalian pernah menyelam?
Pernahkah kalian merasakan pasir yang berpindah,
Arus yang tak mengenal batas,
Samudera yang tak bisa dijual?

💡 Jika laut bisa diberi HGB, maka esok hari...
✅ Mahasiswa akan menuntut Hak Milik atas Laut Banda,
✅ Setiap nelayan harus membayar pajak properti untuk jaringnya,
✅ Ombak yang menyapu pantai bisa dituntut atas pelanggaran batas wilayah!

Profesor, ingatlah,
Laut bukan tanah!
UU PA bukanlah dalil untuk menyertifikasi samudera!
Rumah Suku Bajo bukan bukti, tapi hanya alasan yang dicari-cari!
Mereka tak butuh sertifikat, tak butuh kertas,
Mereka sudah lama hidup dalam keseimbangan,
Tanpa batasan, tanpa pagar, tanpa akta jual beli.

Profesor Nurhasan, Profesor Maria,
Sadarlah sebelum pembodohan menanti,
Sebelum mahasiswa lulusan UGM datang ke kantor BPN,
Dengan penuh keyakinan menuntut sertifikat laut,
Menyatakan bahwa ombak harus didaftar,
Bahwa air laut bisa diklaim seperti tanah pekarangan!

🌊 Laut bukan milik siapa-siapa, laut adalah milik kita semua.
Bukan untuk diikat dalam dokumen hukum,
Bukan untuk dibelah dalam akta kepemilikan.
Laut hanya bisa dimanfaatkan,
Bukan dimiliki, bukan dikavling, bukan dihakmilikkan.

Maka sebelum semua ini menjadi bencana,
Sebelum gelombang menggulung akal sehat,
Sebelum mahasiswa dan nelayan tersesat,

Kembalilah ke permukaan!

Sebelum kalian tenggelam dalam teori yang tak berakar,
Sebelum gelombang menyeret nalar yang sudah rapuh,
Sebelum ombak menertawakan kedangkalan ilmu,
Hapuskanlah ilusi bahwa laut bisa diberi HGB!

🌊 Salam dari Soleman B. Ponto, pencinta laut, yang ingin melihat samudera tetap bebas tanpa batas. 🌊