2 Februari 2025

Negara "Republik Ngawuristan" dan Polisi Super Serba Bisa

 Negara "Republik Ngawuristan" dan Polisi Super Serba Bisa

Jakarta 2 Februari 2025

Oleh : Soleman B, Ponto


Di sebuah negeri yang awalnya damai bernama Republik Ngawuristan, masyarakat hidup tenang di bawah aturan hukum yang jelas. Polisi bertugas menjaga ketertiban dan menegakkan hukum dengan patuh kepada KUHAP—setiap tindakan harus berdasarkan bukti yang sah, izin pengadilan, dan prosedur hukum yang adil.

Namun, suatu hari, sebuah perubahan hukum terjadi! Sebuah aturan baru yang disebut Pasal 16A dan 16B tiba-tiba masuk ke dalam Undang-Undang Kepolisian.

Tak ada yang tahu siapa yang mencetuskan ide ini, tapi sejak saat itu, Republik Ngawuristan berubah selamanya.


Hari di Mana Polisi Jadi Intelijen Segalanya

Pada pagi yang cerah, Komisaris Burhan Bin Bingung, Kepala Polisi Republik Ngawuristan, sedang menikmati kopi paginya ketika Inspektur Tukijan berlari masuk dengan wajah panik.

"Pak! Ada aturan baru! Mulai hari ini kita bukan cuma polisi, tapi juga… INTELIJEN!" kata Tukijan sambil menempelkan berkas besar berjudul "Pasal 16A dan 16B: Polisi Kini Bisa Segalanya!"

Burhan hampir tersedak kopinya. "Maksudmu, kita bisa melakukan intelijen seperti agen rahasia?"

Tukijan mengangguk. "Iya, Pak! Sekarang kita bisa menyadap, mengawasi rekening siapa saja, dan menangkap orang tanpa izin pengadilan! Pokoknya, kita bukan lagi penegak hukum, tapi penguasa hukum!"


Polisi Bisa Jadi Paranormal, Peramal, dan Cenayang!

Hari itu, Republik Ngawuristan langsung berubah total.

1️Orang Ngobrol di Warung Kopi Bisa Ditangkap

  • Seorang bapak-bapak bernama Pak Dul sedang duduk di warung kopi, bicara ke temannya.
  • "Harga beras naik terus, ya…" katanya.
  • Tiba-tiba, sepasukan polisi datang menyerbu.
  • "Anda ditangkap! Anda menyebarkan ancaman terhadap stabilitas ekonomi negara!"

2️Setiap Warga Harus Hati-Hati Bicara di WhatsApp

  • Seorang mahasiswa menulis di grup WhatsApp:
    • "Kenapa jalan makin rusak ya?"
  • Malam harinya, polisi datang mengetuk pintunya.
    • "Anda ditangkap karena menyebarkan opini yang berpotensi merusak citra negara!"

3️Polisi Bisa Memeriksa Rekening Siapa Saja!

  • Bu Yati, seorang ibu rumah tangga, menerima transfer Rp200.000 dari anaknya yang merantau.
  • Dua polisi langsung datang ke rumahnya.
    • "Bu Yati, kami harus menyelidiki transaksi ini. Anda menerima uang dari luar kota, bisa jadi ini pencucian uang!"
    • "Pak… Itu uang buat beli beras…" jawab Bu Yati ketakutan.
    • "Tapi siapa tahu ini bagian dari organisasi keuangan ilegal? Kami harus periksa lebih lanjut!"


Polisi Ngawuristan Sekarang Jadi Penguasa Segalanya

Dengan kewenangan baru dari Pasal 16A dan 16B, kini polisi bisa :
 Menyusun kebijakan intelijen sendiri tanpa persetujuan pemerintah!
 Mengawasi siapa pun tanpa alasan yang jelas!
 Menentukan siapa ancaman nasional tanpa alat bukti!

Tak lama kemudian, Komisaris Burhan menyadari sesuatu : Polisi sekarang punya kekuatan lebih besar dari Presiden!

πŸ“ž Presiden Republik Ngawuristan menelepon Komisaris Burhan.
πŸ“’ "Pak Komisaris, ada apa ini? Kok polisi bisa menyelidiki siapa saja?"
πŸ“’ "Kami hanya menjalankan tugas, Pak Presiden. Ngomong-ngomong, kami juga sedang menyelidiki rekening Anda. Gaji Anda kok besar?"
πŸ“’ "Lho, ini kan gaji resmi saya!"
πŸ“’ "Tapi menurut kami, siapa pun bisa menjadi ancaman. Dan kami yang menentukan siapa ancaman!"


Sejak saat itu, Presiden mendadak tidak berani berbicara di publik.

Negara Ngawuristan Jadi Mencekam

πŸ“’ "Jangan ngomong soal harga beras, nanti dikira menyebarkan berita hoaks!"
πŸ“’ "Jangan protes jalan rusak, nanti dituduh mengancam stabilitas negara!"
πŸ“’ "Jangan terima transferan uang dari keluarga, nanti dibilang pencucian uang!"

πŸ“Œ Orang-orang yang biasanya ngobrol santai di warung kopi sekarang berbisik.
πŸ“Œ Warga yang biasanya ramai berdiskusi kini memilih diam.
πŸ“Œ Bahkan ayam jago di kampung tidak berani berkokok keras, takut dikira bagian dari kelompok separatis.


Polisi Menangkap Diri Sendiri!

Tidak lama kemudian, bahkan polisi saling curiga dengan sesama polisi!

  • Inspektur Tukijan mulai menyadap telepon Komisaris Burhan.
  • Komisaris Burhan mulai mengecek rekening bawahannya.
  • Polisi satu kantor mulai saling lapor karena takut dituduh "ancaman negara".

πŸ“Œ Hingga akhirnya, mereka menangkap diri mereka sendiri.

Republik Ngawuristan mendadak jadi kosong, karena semua orang saling menangkap satu sama lain!


Sampai akhirnya, seorang hakim menemukan KUHAP di rak buku.

πŸ“– "Lho, bukannya KUHAP mengatur bahwa polisi harus bekerja berdasarkan alat bukti yang sah? Kok ini malah intelijen bebas seenaknya?"

Sejak itu, Pasal 16A dan 16B dihapus. Polisi kembali ke tugas awalnya: Menegakkan hukum berdasarkan aturan yang jelas, bukan kecurigaan tanpa bukti.


Moral Cerita: Jangan Sampai Indonesia Jadi Ngawuristan!

πŸ“’ Polisi harus menegakkan hukum, bukan jadi intelijen dengan kekuasaan tanpa batas!
πŸ“’ Jika polisi bisa menentukan siapa ancaman tanpa alat bukti, maka siapa pun bisa ditangkap tanpa proses hukum!
πŸ“’ Jika intelijen diundangkan, KUHAP akan rusak, dan hukum acara pidana tidak akan berlaku lagi!

πŸ’‘ Jangan biarkan Indonesia jadi Ngawuristan! Pasal 16A dan 16B harus dihapus atau direvisi agar tidak memberikan kewenangan tak terbatas kepada Polri. πŸš¨

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar