Laksamana Ikan Asing dan Militer di KKP
Lamunan sore hari di Pantai Karawang 17 Maret 2025
Oleh : Soleman B Ponto, Detektif Romantika
(RUU TNI bawa militer masuk ke Kementrian kelautan dan Perikanan, KKP)
Di suatu pagi yang tidak biasa, di tengah lautan luas, terjadi pertemuan luar biasa. Seekor ikan tuna berukuran besar, lengkap dengan baret dan seragam penuh medali, berenang dengan gagah di depan pasukan ikan lainnya.
Namanya: Laksamana Ikan Asing.
Dia bukan ikan sembarangan. Dia berasal dari perairan internasional dan sudah melanglang buana ke berbagai samudra. Sekarang, dengan kedatangan militer ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dia merasa ada yang berubah.
Hari itu, dia mengumpulkan pasukannya: ikan kakap, barakuda, pari, dan bahkan beberapa udang pasukan elite.
“Kita ada masalah besar!” kata Jenderal Ikan Asing dengan suara berat yang membuat air laut bergetar.
“Kita ini ikan asing! Dengan masuknya militer ke KKP, kita bisa dianggap INVASI! Apakah kalian mau dituduh sebagai agen asing?!”
Pasukan ikan mulai panik. Seekor ikan kerapu mengangkat siripnya, “Lalu kita harus bagaimana, Jenderal?”
“Kita harus menyusun strategi!” kata Jenderal Ikan Asing sambil menunjuk peta lautan dengan siripnya. “Mulai sekarang, kita tidak bisa berenang sembarangan. Kita harus punya taktik menyusup tanpa terdeteksi radar sonar kapal patroli!”
Seekor cumi-cumi pasukan intelijen bertanya, “Bagaimana kalau kita pakai taktik menyamar jadi ikan lokal?”
“TIDAK BISA! Kamu pikir ikan teri akan percaya kalau kamu tiba-tiba muncul di kerumunan mereka dengan badan sebesar itu?! Yang ada, kamu malah dicurigai jadi penyusup!”
Militer KKP Mulai Bergerak
Di sisi lain lautan, di sebuah kapal perang yang kini dijadikan markas utama Satuan Tugas Laut KKP, seorang perwira militer mengamati pergerakan ikan-ikan asing melalui radar.
“Lapor, Komandan! Ada pergerakan mencurigakan di sektor sebelah barat! Sepertinya ini gerombolan ikan asing!”
Sang komandan, yang baru saja dipindahkan dari satuan tempur ke KKP, mengangkat teropongnya dengan serius.
“Ini sudah tidak bisa ditoleransi. Lakukan Operasi Kedaulatan Laut! Kerahkan pasukan katak, siapkan jaring pengamanan! Jangan sampai ada ikan asing yang menyusup tanpa izin!”
Nelayan yang kebetulan mendengar perintah itu hanya bisa melongo. “Lho, Pak… bukannya ikan itu memang suka berenang ke mana-mana?”
“Mulai sekarang, tidak ada ikan yang boleh berenang tanpa izin resmi! Kita harus tegakkan disiplin di lautan!”
Pertempuran di Tengah Laut
Saat pasukan militer mulai bergerak dengan kapal patroli, Jenderal Ikan Asing dan pasukannya sudah bersiap di kedalaman laut.
“Kita akan pakai Taktik Gerombolan Kamuflase,” kata Jenderal Ikan Asing. “Kita berenang cepat dalam formasi seperti pusaran air, jadi radar mereka tidak bisa mendeteksi kita satu per satu!”
Namun, taktik ini langsung terbongkar ketika seekor ikan barakuda yang kurang paham strategi malah berenang ke permukaan dan terkena lampu sorot kapal patroli.
“TARGET TERDETEKSI! OPERASI PENYERGAPAN DIMULAI!”
Dalam hitungan detik, jaring besar dilempar ke air, mencoba menangkap ikan-ikan yang dianggap “tanpa dokumen resmi.”
Para ikan panik. Jenderal Ikan Asing yang selama ini terkenal dengan strategi briliannya mulai berpikir keras.
“Kita harus negosiasi!” katanya sambil naik ke permukaan dan menemui petugas militer KKP.
Negosiasi yang Tegang
Dari atas kapal, komandan militer menatap Jenderal Ikan Asing dengan curiga.
“Siapa kamu?”
“Saya Jenderal Ikan Asing. Saya mewakili seluruh ikan asing di perairan ini. Kami tidak berniat menginvasi, kami hanya… berenang.”
Komandan militer mengernyit. “Kalau begitu, mana izin masuk perairan Indonesia?”
Jenderal Ikan Asing terdiam. “Eh… ikan tidak punya paspor, Pak.”
“TIDAK ADA IZIN, BERARTI TIDAK BOLEH MASUK! Sesuai dengan aturan baru, semua ikan asing harus diawasi ketat!”
“Tapi Pak… kalau begitu laut jadi seperti perbatasan negara! Kami ini cuma ikan, bukan kapal selam mata-mata!”
Namun, komandan tetap tegas. “Kalau begitu, kami akan menerapkan sistem pengawasan ketat. Setiap ikan asing yang masuk harus melewati pemeriksaan ketat! Dan kalau ada yang mencurigakan… kita tindak!”
Akhir yang Tidak Terduga
Setelah negosiasi yang panjang, akhirnya dicapai kesepakatan: ikan asing tetap bisa berenang di perairan Indonesia, tapi harus patuh pada prosedur KKP yang baru.
“Kalian harus mengisi Formulir Ikan Asing (FIA) sebelum masuk,” kata seorang petugas.
“Setiap ikan juga harus dilengkapi dengan chip pelacakan agar tidak ada yang menyelundup!” tambah yang lain.
Para ikan hanya bisa menghela napas.
Jenderal Ikan Asing akhirnya berkata kepada pasukannya, “Mulai sekarang, kita tidak hanya harus berenang, kita juga harus punya dokumen!”
Di kejauhan, seekor udang hanya bisa bergumam, “Dulu kami takut sama nelayan, sekarang harus takut sama tentara. Hidup di laut kok makin ribet ya?”
TAMAT 😂🐟🎖️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar