Padatanggal 16 malam, TV One mengadakan siaran
langsung perbincangan tentang Bela Negara, yang dihadiri antara lain Laksma TNI
Faisal yang mewakili Kemhan dan dari perwakilan Komnas HAM. Hal menarik yang
disampaikan oleh Laksama Faisal bahwa Bela Negara bukan Wajib militer,
pelaksanaan dari Bela Negara dilaksanakan di suatu tempat seperti Rindam, dan para
pesertanya mendapat uang saku. Juga dikatakan bahwa ini program sukarela. Ketika
pembawa acara bertanya kepada Laksma Faisal,
apa wujudd ari "Bela Negara" .
Laksma Faisal menjawab bahwa segala sesuatu yang baik, misalnya seorang ibu
di rumah mengajarkan anaknya agar berbuat baik, itu sudah merupakan Belanegara.
Halaman 3 harian Media Indonesia hari Kamis
tanggal 15 Oktober 2015, memuat artikel dengan judul BELA NEGARA JADI
KURIKULUM. Menristek Dikti mengatakan "
Kami sudah bicarakan ini dengan Menhan. Secara tidak langsung, perguruan tinggi
itu nantinya akan bekerja sama dengan Kodam setempat".
Menhan juga mengatakan bahwa presiden sudah
akan melantik KADER BELA NEGARA yang berjumlah 4500 orang, dimana 45 kabupaten diwajibkan
untuk mengirim 100 orang setiap kabupaten.
"Selain membuka, presiden juga sekalian melantik kader-kader Bela Negara yang berjumlah 4.500 orang dari 45 kabupaten dan kota di Indonesia," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, di kantornya, Senin (12/10). Dari 45 kabupaten/kota di Indonesia, masing-masing diwajibkan mengirimkan 100 orang. 100 orang tersebut nantinya akan berasal dari beragam profesi.[1]